dream

dream
menggapai mimpi

Senin, 24 Oktober 2011

ASPEK PENTING DALAM PENYUSUNAN AKTA PERKOPERASIAN



*POKOK BAHASAN
*Dasar hukum, 
*Akta Perkoperasian,
*Materi muatan penting yang perlu diatur dalam Anggaran Dasar koperasi.
*D A S A R  H U K U M
1.  UU nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian.
2.  PP. nomor 4 tahun 1994 tentang Persyaratan dan Tatacara Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi.
3.  PP. nomor 17 tahun 1994 tentang Pembubaran Koperasi oleh Pemerintah
4.  PP nomor 9 tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Simpan Pinjam oleh Koperasi.
5.  PP. nomor 33 tahun 1998 tentang Modal Penyertaan pada Koperasi.
6.  Surat Keputusan Menteri Koperasi dan PPK nomor 36/Kep/M/II/1998 tentang Pedoman Pelaksanaan Penggabungan dan Peleburan Koperasi.
7.  Surat Keputusan Menteri Negara Koperasi dan PKM nomor 19/KEP/Meneg/III/2000 tentang Pedoman kelembagaan dan Usaha Koperasi.
8.  Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia Nomor 01/Per/M.KUKM/I/2006 tanggal 9 Januari 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembentukan, Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi.
*AKTA PERKOPERASIAN
1.  Akta Perubahan Anggaran Dasar Koperasi.
2.  Akta Pendirian Koperasi.
3.  Berita Acara Rapat Anggota Koperasi, antara lain :

a. 
Pembentukan Koperasi.
b. 
Rapat Anggota :
      1). 
Rapat Anggota Tahunan.
      2). 
Rapat Anggota Penyusunan dan Pengesahan   RAPBK.
c. 
Rapat Anggota Luar Biasa:
      1). 
Penggabungan Koperasi.
      2). 
Pembagian Koperasi.
      3). 
Peleburan Koperasi.
      4).  Lain
Lain (Pemberhentian Pengurus, Anggota dst).
*ANGGARAN DASAR KOPERASI
1.  Anggaran Dasar memuat ketentuan‑ketentuan pokok yang merupakan dasar bagi tata kehidupan koperasi, sehingga didalamnya dimuat hal‑hal yang harus disusun secara ringkas, singkat, jelas dan mudah dimengerti oleh siapapun;
2.  Ketentuan  pokok  yang  dimuat dalam Anggaran Dasar meliputi:

a.  struktur organisasi;
b.  kegiatan usaha;
c.  modal dan keuangan;
d.  manajemen
.

*
3.   Pengaturan organisasi sebagaimana dimaksud angka 2 huruf a adalah mengenai :
a. 
nama dan tempat kedudukan;
b. 
maksud dan tujuan;
c. 
landasan dan azas;
d. 
keanggotaan;
e. 
perangkat organisasi;
f. 
rapat‑rapat termasuk rapat anggota;
g. 
jangka waktu berdirinya;
h. 
sanksi.
4.  Pengaturan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud angka 2 huruf b, adalah mengenai :
a. 
kegiatan usaha yang dijalankan Koperasi;
b. 
pendapatan koperasi, Sisa Hasil Usaha (SHU) dan   pembagiannya;
c. 
tanggungan;
d. 
tahun buku koperasi.
*
5.  Pengaturan modal dan keuangan sebagaimana dimaksud           angka 2 huruf c, adalah mengenai :
a.  modal
sendiri;
b.  modal
pinjaman;
c.  modal
penyertaan.
6.  Pengaturan manajemen sebagaimana dimaksud angka 2     huruf d, adalah mengenai:
a. 
wewenang, hak, tugas, kewajiban dan tanggung               jawab dari perangkat organisasi dan pengelola koperasi;
b. 
hubungan kerja antar perangkat organisasi dan antara   perangkat organisasi dengan Pengelola Usaha Koperasi;
c. 
laporan keuangan dan neraca.
*MATERI MUATAN ANGGARAN DASAR
  Materi muatan dalam Anggaran Dasar Koperasi sekurang‑kurangnya meliputi :

a. 
Daftar nama pendiri;
b. 
Nama dan tempat kedudukan;
c. 
Landasan dan asas;
d. 
Maksud dan tujuan serta bidang usaha;
e. 
Ketentuan mengenai keanggotaan;
f. 
Ketentuan mengenai rapat anggota;
g. 
Ketentuan mengenai pengurus;
h. 
Ketentuan mengenai pengawas;
i.  Ketentuan mengenai pengelola;
j. 
Ketentuan mengenai permodalan;
k. 
Ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya Koperasi;
l. 
Ketentuan mengenai Sisa Hasil Usaha;
m. 
Ketentuan mengenai sanksi;
n. 
Ketentuan mengenai pembubaran;
o. 
Ketentuan mengenai perubahan Anggaran Dasar;
p. 
Ketentuan mengenai Anggaran Rumah Tangga dan   peraturan khusus.
*Materi Anggaran Dasar Koperasi dapat diperluas dengan menetapkan hal‑hal lain yang diperlukan sesuai dengan kepentingan anggota, organisasi atau usaha koperasi yang bersangkutan, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
*

Rabu, 19 Oktober 2011

Dreams Grassland (part 1, awal sebuah petualangan )

Ku padangi dia yang dari tadi tidur di antara pepohonan hijau yang lebat, gemericik hujan masih membasahi tanah pertiwi,  dia tidur sambil tersenyum, merentangkan ke dua tangannya , nafasnya sangat teratur, sesekali titik air jatuh tepat di wajahnya, namun tak disingkirkannya , dia biarkan begitu saja, ku rebahkan juga tubuhku di sampingnya , ku pejamkan mataku, ku hirup sejuknya udara , begitu segar rasanya, dan sangat nyaman,  Ku rasa sang Surya semakin cepat berlari ke barat dan membiarkan senja menghiasi langit .
Saat ku buka mataku  tiba – tiba saja aku berdiri di tengah – tengah padang rumput yang sangat luas, dengan bunga – bunga putih menghiasi setiap ujung daunnya, di ujung padang rumput itu terlihat ada sebuah pohon yang sangat rindang dan perkasa berdiri disana , Daunnya tak berwarna hijau, namun berwarna merah keemasan , bersinar  menyinari seluruh padang rumput , aku berjalan menuju pohon tersebut , namun semakin aku mendekati pohon itu , pohon itu terasa begitu menjauh dan semakin aku menuju kesana , rerumputanpun semakin tinggi, yang tadi hanya menutupi kakiku kini sudah menutupi pinggangku , namun aku tetap berjalan kesana , ku hentikan langkahku saat ku dengar gerak kaki lain di belakangku, aku menoleh ke belakang namun tak ada seorangpun ,hanya hamparan padang rumput yang luas dan ternyata aku sudah berjalan cukup jauh, aku tak memperdulikan suara langkah kaki itu, ‘mungkin saja itu hanya suara angin ‘ gumamku dalam hati untuk menghibur diriku dari ketakutan , ku lanjutkan lagi langkahku, dan suar a itu terdengar lagi, kini bukan di belakangku namun tepat disampingku.
“kau yakin ingin kesana ?” Tanya seseorang
Suara itu sentak mengagetkanku,  dan kini aku benar – benar  takut, tadi aku mendengarkan suara langkah kaki, namun tak ada orang di belakangku, kini ada seseorang yang berbisik namun tak Nampak pula orang itu.
“ Siapa disana, keluarlah “ seruku  , tak ada jawaban , yanga ku dengar hanyalah suara tawa,
“ Hey itu tak lucu, kalau kau tak keluar dan tetap mengerjaiku , aku akan berteriak bahwa ada seorang pengecut yang membuat ulah di padang rumput “ teriakku
“ Siapa yang pengecut “ jawabnya  yang membuatku kaget karena dia berdiri tepat di depanku sambil merunduk ,
“ Siapa yang  pengecut “ tanyanya sekali lagi
Aku hanya diam terpaku melihatnya, ku pandangi dia dari ujung rambut sapai ujung tubuhnya yang tidak tertutup rumput,  Wajahnya putih pucat, bukan hanya wajahnya tapi kulitnya juga, matanya coklat redup , dan dia mengenakan pakain putih mirip pakaian  para dewa Yunani, itu bukan baju,  tapi hanya kain yang menutupi tubuhnya, dan di kepalanya itu terdapat sebuah jalinan rumput dan ranting yang membentuk sebuah mahkota.
“ Hey , “  ucapnya sambil mengguncang – guncang tubuhku
“ Si si siapa kau “ tanyaku gemetar
“ Siapa aku ?, kau tak tahu siapa aku ? “ tanyanya sambil mengerlingkan matanya
“ Teen tu saja tidak, “ sahutku
“ kenapa tidak tahu ?” tanyanya lagi sembil berjalan mengelilingiku .
“ Kenapa aku harus tahu, memangnya kau ini artis apa sehingga orang lain harus tahu kau ?” sahutku
“Eemm kurasa kau ini penyusup “  gerutunya ,
Sekali lagi dia membuatku benar – benar hampir mati karena terkejut, tubuhnya melayang di atas rerumputan yang tinggi, dia tak bersayap kenapa dia bisa terbang , dan dia manusia, bagaimana ceritanya manusia bisa terbang , ku tampar mukaku sendiri tapi terasa sakit , mungkinkah dia seorang malaikat ,dan bagaimana ceritanya aku bisa bertemu dengan malaikat , apakah aku sudah mati? Tidak mungkin , aku sehat – sehat saja sebelum memejamkan mata , lalu apa yang membuatku bisa berada disni dan bertemu dengan seorang malaikat
“ Kau seorang manusia ?” tanyanya
“ iii yyya “ sahutku terbata – bata
“ Sudah kuduga , kenapa kau bisa menyusup masuk kesini ?”
“Menyusup? , aku tidak menyusup, dan aku tak tahu kenapa aku disini?”
“ Bohong “ ucapnya lagi sambil menginjakkan kakinya lagi di padang rumput
“ aku tak berbohong” ucapku lagi
“ Lalu kenapa kau mendekati pohon kehidupan itu ?, kau ingin menjadi penguasa kan? Atau kau ingin mengambil nyawa orang lain ? atau kau ingin hidup selamanya ?”
“ Tidak , aku tak ingin mengambil apa2, kenapa kau menuduhku seperti itu , aku bersumpah kepadamu aku tak tahu aku ini sedang berada dimana , setahuku tadi aku hanya berada di taman dekat danau, dan aku tertidur disana bersama kakakku ‘Aries’, tapi tiba – tiba saja aku berada disini seorang diri, dan dari kejauhan aku melihat sebua pohon besar yang warna daunnya begitu aneh, aku tak pernah melihat warna daun merah keemasan seperti itu, apalagi ini musim hujan bukan musim gugur ,oleh sebab itu aku mendekatinya , tadi terasa begitu dekat ,tapi Pohon itu serasa menjauh “ Jelasku kepadanya
Dia hanya diam memandangiku , sambil menjentikan jarinya  dua kali , dan tiba – tiba dua orang wanita cantik yang wajahnya pucat juga dengan rambut yang terurai panjang  menghampirinya
“ Ada apa yang mulia ?” ucap seorang gadis
“ Coba lihat apakah portal kita terbuka sendiri lagi ?, perketat keamanan di gerbang portal.”
“ Baik yang mulia “. Ucap dua orang gadis itu yang berlalu pergi , mereka melirikku dan berbicara sesuatu dari kejauhan .
“ Maafkan aku , percayalah aku tak tahu apa- apa yang mulia” ucapku sambil meniru gaya gadis tadi yang juga bisa terbang  dan berwajah putih pucat namun begitu cantik dan anggun.
“ Kenapa kau memanggilku ‘yang mulia’” ?
“ Karena meraka memanggilmu yang mulia, kau pasti orang penting , raja atau pangeran disini “ sahutku
“ Baiklah aku mempercayaimu, namaku Virgo, aku memang pangeran tapi aku bukanlah pangeran yang akan di nobatkan menjadi raja, oleh sebab itu kau tak usah sungkan padaku, siapa namamu ?.”
Dari awal aku juga sudah tak merasa sungkan denggannya pikirku dalam hati, jika ku perhatikan dia baik – baik dia itu sebaya denganku , tak berwibawa, dan malah seperti anak kecil .
“ Hey kau itu ada masalah dengan pendengaranmu itu ya ?, menjawablah jika orang bertanya “ serunya jengkel
“ namaku Grass, dan aku dari bumi “ jawabku
“ tak usah kau jelaskan kau dari bumi, karena disini juga bumi , tapi bumi yang berbeda dengan bumi para manusia “
“ Sebenarnya kalian ini apa? “ tanyaku penasaran
“ Kami adalah para DemiGod, kami adalah setengah dewa dan setengah manusia , dan kami tinggal di  DREAMS GRASSLAND, dan padang rumput  i ini adalah perbatasan duniamu dan dunia kami, hari ini kebetulan saja aku yang bertugas mengontrol dan menjaga perbatasan, kalau orang lain yang menjaga kemungkinan kau akan langsung di adili dan di bawa ke  Conterego”
“ Apa itu carego ?’
“ Conterego namanya bukan carego. Conterego  itu adalah pengadilan, ayo ikut aku, kalau kau memang ingin ke Pohon itu akan ku tunjukan, kau takan bisa sampai kesana dengan berjalan kaki , ayo pegang tanganku “.
Ku pegang tangannya , perlahan – lahan tubuhku melayang dan aku berada di atas padang rumput sekarang, udara dingin begitu terasa, titik – titik air sangat terasa di atas sini, begitu indah dan sangat menawan berada di atas sini melihat hamparan rumput yang indah dengan bunga – bunga putih tersebar diseluruh penjuru , benar – benar mengagumkan
“ hentikan dulu rasa kagummu itu , karena sesampai di tempat kami kau akan merasa lebih kagum lagi “ gerutunya .
Semakin dekat memang terlihat sangat indah, Pohon itu benar – benar  bersinar , berkelip di tengah rintikan hujan, seperti matahari dan di belakangnya terlihat pelangi yang mengelilinginya , bukan hanya satu pelangi namun ada ratusan pelangi yang berjejer rapi yang di setiap ujungya itu ada sebuah pintu, Pohon ini bukanlah pohon biasa, Perlahan tubuhku turun dan kakiku terasa sudah menginjak reruputan yang tersusun rapi di tanah, cantik dan indah, rerumputan yang kecil dan lebat  précis seperti di taman dekat danau, rerumputan yang tak terawat namun indah., Ku fokuskan lagi pengelihatanku pada Pohon yang berdiri megah di depanku, sangat besar dan sangat tinggi, warna daunnya Merah keemasan memantulkan pelagi yang berjumlah ratusan. Tapi di tengah – tengah ratusn pelangi itu , tepat di sebuah ranting yang cukup besar disana ada sebuah pelangi lagi yang aranhya intu Zigzag namun tepat ujungnya berada di bawah dan tak terlihat ada pintu. Warnanyapun tak secerah pelangi yang lainnya,warnanya aneh hanya perpaduan antara merah biru dan hitam.
“ Selamat datang di Pintu massuk Dreams grassland” ucapnya sambil merentangkan tangannya
Namun perhatianku masih tertuju pada  pelangi zigzag yang berwarna  redup itu.
“ Kau pasti bertanya – Tanya kenapa pelangi yang disana paling besar dan paling berbeda kan dari pelangi – pelangi yang  lainnya. Itulah jalan menuju  Conterego, , jalan kesana penuh bahaya, disana adalah tempat bagi  orang – orang yang melakukan kesalahan yang cukup besar,  sekali di bawa kesana dan takan pernah lagi muncul di permukaan Grassland. Dan setiap Pelangi itu adalah jalan untuk kita ke Dreams Grasland, nah lihat pelangi yang palint tinggi dan menjulang ke atas itu tanpa lengkungan dan lekukan apapun, nah itu adalah jalan bagi para demigod untuk ke Kahyangan saat hari – hari tertentu saja, takan ada pintu juga disana sama seperti  Conterego, sewaktu – waktu bisa terbuka.Nah Pelangi yang paling terang itu adalah jalan menuju Ocuta, Ocuta adalah pusat dari Dreamsgrassland.”jelasnya
Memasuki sebuah dunia yang aneh yang bukan menjadi dunia kita itu rasanya mengagumkan namun juga mengerikan entah maklhluk seperti apa lagi yang nanti ada disana , dan apakah ini berbahaya atau tidak, dan kenapa aku bisa merasa aman dengan laki – laki di sebelahku ini , bagaimana kalau dia itu jahat, dan apa itu Demigod, kenapa ada makluk setengah dewa dan setengah manusia, berarti para dewa itu menikah dengan manusia dan melahirkan yang namanya Demigod, Ini seperti kisah Dewa – dewa Yunani yang juga sering menikahi manusia, namun mereka tak punya tempat sendiri seperti disini , kalau di Yunani anak dewa itu akan berbaur bersama manusia lainnya dan akan menjadi pahlawan bagi manusia. Tapi disini semuanya di tata dengan rapi, mereka punya dunia sendiri dan tak perlu takut akan di bunuh oleh pare Monster dan Iblis.


Bersambung 






Minggu, 09 Oktober 2011

GUARDIAN ANGGEL ( malaikat pelindung)


Mendung menyelimuti bumi hari ini, titik demi setitik air turun dari sang angkasa menuju pertiwi tercinta, semua pohon menari senang karena pada akhirnya hujan turun juga, setelah kemarau panjang menyelimuti bumi lebih dari satu semester , namun berbeda dengan pepohanan yang menari gembira di terpa angin dan rintikan hujan, dadaku selalu sesak jika melihat hujan turun, merasakan dinginnya udara , mencium bau tanah yang  basah, itu mengingatkanku akan kejadian 2 tahun lalu, dimana sebelumnya aku sangat menyukai hujan, kejadian yang membuat hidupku berubah, hingga kini, bahkan sampai kapanpun mungkin aku takan pernah bisa kembali seperti dahulu lagi. Dia pergi di iringi dengan derasnya hujan dan kencangnya angin, My Guardian Angel,.

Mentari bersinar redup pagi itu , aku bergegas memakai sepatuku dan berlari keluar rumah, dengan senyum kusapa setiap orang yang lewat di depan rumahku, alangkah indahnya dunia kurasa pagi ini, benar – benar  sangat indah, bau basah tanah masih tercium sangat kuat , setelah hujan pertama setelah kemarau ,akhirnya hujan menguyur bumi. Dari kejauhan aku sudah melihatnya tersenyumkepadaku, mengayuh sepedanya dan tepat berhenti di depanku.
“ Sudah siap “ serunya
“ Tentu saja “ sahutku sambil bergegas berdiri di belakang sepeda,
“ ayo jalan “ sambungku dengan penuh semangat
Ku pegang erat – erat pundak’nya sambil menghirup sejuknya udara pagi dan menikmati angin yang sedari tadi lembut membelai rambutku yang terurai, Kami selalu kesekolah bersama setiap hari, aku dan Jio tak pernah berpisah , kami sudah berteman sejak TK, hingga sekarang aku duduk di bangku kelas 3 SMA , kami masih tetap menjadi pasangan yang tak terpisahkan , masih bersama – sama dimanapun kami berada, sampai – sampai setiap orang yang mengenal kami mengatakan bahwa aku dan Jio sudah berpacaran sejak kecil, namun sebenarnya kami hanyalah sahabat, sahabat yang tak bisa dan tak akan berpisah, karena itulah janji Jio kepadaku saat kecil, dia berkata bahwa dia akan menjadi Malaikat pelindungku selamanya , janji yang begitu merasuk ke dalam hatiku, meski itu hanyalah sebuah janji anak kecil yang berusia 10 tahun. Namun hingga saat ini aku masih yakin kalau Jio masih ingat akan janjinya kepadaku,karena sampai detik ini Jio masih bersamaku, masih ada di sampingku,temani aku saat suka dan duka, sebagai sahabatku dan sekaligus malaikat pelindungku.
“ Mel, kamu ngapain sih itu , dari tadi aku panggilin ga nyaut - nyaut, ayo turun Mel, kita sudah sampai sekolah, mau berapa lama lagi diam seperti ini, cepat turun” Seru  Jio marah2 sambil manarik tasnya yang dari tadi aku pegang di belakang,
“ Aku tak merasa kalau kita sudah sampai, dan kapan kamu manggil – manggil aku “ gerutuku
“ Hello Melati, kita berdiri disini sudah 10 Menit, jangan – jangan kamu tidur sambil berdiri ya ?” ejeknya
“ enak saja kamu bilang aku tidur sambil berdiri , memangnya aku Zombie apa?” teriakku sambil mencubitnya sembari berlari meninggalkannya ke ruang kelas, Jio berusaha mengejarku ,dan aku berusaha berlari lebih cepat lagi, tapi sia – sia saja, aku tak mungkin bisa berlari lebih cepat dari Jio, Jio berhasil menangkapku , alhasil kami jadi cubit –cubitan sambil  berlari – larik kecil, hingga tak terasa aku manabrak seseorang sampai terjatuh . Orang itu mengulurkan tanggannya kepadaku sambil meminta maaf, wajah yang tak pernah aku lihat sebelumnya, sangat asing , aku rasa dia bukan siswa dari sekolahku,
“Maaf,” ulangnya sambil masih memegang tanganku ,
“ Kamu tak apa – apakan?” sambunngnya lagi, namun aku masih terpesona akan keindahan wajah pria ini,
“ Iya Melati tak apa – apa, kamu ini siapa ya ?” Sela Jio sambil menarik tanganku yang masih di pegang oleh laki – laki itu.
“ Maaf, namaku , Hu - wan, Kim Hu-wan, aku siswa baru aku pindahan dari Korea” sahutnya
Darahku mendesir saat dia bilang dia pindahan dari Korea, secara aku ngefans banget sama sesuatu yang berbau Korea, dan tanpa disangka aku bertemu dengan orang Korea hari ini, wajah oriental dan kulit putihnya benar – benar Sempurna .
“ Aku Melati , anak kelas 12 ipa 1, dan ini sahabatku Jio anak kelas 12 ipa 1 juga, kamu kelas berapa ya ? tanyaku sedikit mempermanis ucapanku
“ O berarti kita satu kelas, tadi kepala sekolah mengatakan kalau aku akan masuk ke kelas IPA 1, senang berkenalah dengan kalian “ ucapnya sambil menundukan sedikit badannya .
“ Kenapa bisa sekolah kita menerima orang Korea, bukankah kurikulum di Korea dan di Indonesia itu jauh berbeda, kau yakin bisa mengikuti pelajaran disini?  Apa kau tidak tahu, pemerintah kami itu sangat sering mengganti kurikulum, sehingga kami itu terkadang bingung, harus bagaimana cara belajar yang benar “ gerutu Jio
“ Jio apa – apan sih “ bisikku kepada Jio sambil menginjak kakinya
“ Aduh, kenapa kau injak kakiku “ bentaknya
“ Maafkan Jio,  Hu –wan, Jio memang begitu , tapi dia orang yang baik “ sambungku
“ Tidak apa – apa, Aku senang hari pertamaku bertemu dengan kalian, tadinya aku juga merasa takut, takut kalau tak bisa mengikuti pendidikan disini, tapi karena aku punya teman – taman seperti kalian ,aku rasa akan sedikit lebih mudah nantinya .” sahuntya yang membuat sekali lagi darahku berdesir hebat , ‘laki – laki ini sangat sempurna ‘ pikirku dalam hati
“ Hu – wan , kenapa kau bisa berbicara bahasa Indonesia selancar itu “ Tanya Jio sambil mengernyitkan alisnya
“ Oh, ibuku adalah orang Indonesia, aku sudah di ajari bahasa Indonesia dari sejak kecil, sehingga aku pasih menggunakan bahasa Indonesia, karena aku juga tahu, suatu saat pasti aku akan tinggal di Indonesia, dan hari ini adalah tiba saatnya “ sahutnya sambil tersenyum.
Senyum yang begitu manis, yang sangat sempurna, senyum yang bisa aku lihat hanya pada dirinya saja.
Hari  berlalu demi hari , kini aku tak hanya memiliki Jio tapi disampingku selalu ada Hu – wan, yang selalu siap menceritakan tentang Korea kala aku bertanya , sampai akhirnya aku merasakan sesuatu yang berbeda kepadanya. Aku rasa kalau aku sedang jatuh cinta  pada Hu-wan.

Senja begitu indah hari ini , rintik demi rintik hujan turun, aku dan Jio sangat menyukai suasana seperti ini, suasana yang begitu tenang , nyaman dan indah, kami selalu menikmati suasana ini di kebun belakang Gereja  yang luas dan berumput yang sangat lebat, aku berbaring di atas rerumputan itu. Rasanya sangat nyaman berbaring disana
“ Jio, pernahkah kau merasa begitu nyaman dan bahagia bila di dekat seseorang, rasanya ingin tersenyum terus menerus “ tanyaku
“ Tentu saja, rasanya sangat nyaman, sangat menyenangkan, ingin rasanya waktu berhenti sampai disitu saja “sahutnya sambil memejamkan matanya
“ Rasanya aku ingin terus bersama dengannya, berada disampingnya, apakah ini yang namanya cinta ?” tanyaku
“ Cinta ? kurasa itu memang cinta Mel,” Jawabnya sambil bangun dari tidurnya dan menatapku
“ Kau Jatuh cinta ? “ tanyanya lagi
“ Kurasa iya, jika perasaan ini yang disebut cinta , berarti aku jatuh cinta Ji “ ucapku  sambil tersenyum
“ Kurasa aku juga jatuh cinta , tapi kau jatuh cinta kepada siapa? “ tanyannya lagi
“ Kau jatuh cinta juga ?” godaku , “ katakan siapa dia “  gerutuku sambil membersihkan rambutku yang berisi rumput – rumput kecil,
“ Katakan dulu kau mencintai siapa?” ucap Jio sambil membantuku membersihkan rumput – rumput itu dari rambutku .
“ Ku rasa aku mencintai Hu – wan” sahutku
Seketika Jio langsung berdiri dari duduknya , menatapku begitu tajam, dia mengepalkan tangannya , namun berangsur – angsur dia kembali bisa menguasai dirinya, dan kembali duduk disampingku yang dari tadi menatapnya bingung , aku tak pernah melihat eksperesi Jio yang seperti itu .
“ Jio kau tak apa? Kau sakit ? “ tanyaku dengan halus
“ Aku tak apa – apa “ sahutnya
“ Kau yakin , kenapa kau begitu ?” tanyaku lagi
“ Aku tak apa Mel, sepertinya ada jangkrik masuk ke dalam bajuku, makanya aku langsung terperanjat, kau kan tahu sendiri kalau aku takut dengan binatang itu .” jawabnya
Namun jawaban itu tidak memuaskan bagiku, aku tak pernah melihat Jio seperti itu , apa dia tidak suka kepad Hu-wan, tapi apa alasanya tidak suka, Hu-wan sangat baik, bukankah selama ini kami bertiga baik – baik saja,dan Jio sering keluar bersama deng Hu- wan,tidak ada alasan kan baginya untuk tidak menyukai Hu-wan.
“ Em, tadi kau mengatakan kalau kau juga jatuh cinta, kau jatuh cinta pada siapa? Selaku sambil mengembalikan suasana yang agak sedikit kaku  menurutku
“ Aku, ? tentu saja aku selalu jatuh cinta pada udara segar, bau tanah dan nyamanya tidur di padang rumput seperti ini “ sahutnya sambil tertawa dan berbaring lagi ke rerumputan.

Seperti biasa hari ini hujan turus tak begitu deras, aku berdiri sambil memengang payung di depan gerbang rumahku sambil menunggu Jio,  namun sudah setengah jam berlalu Jio tak juga Nampak , dan tidak biasanya dia seperti ini , “ apa dia sakit pikirku” aku ingin sekali kerumahnya namun aku ingat hari ini ada ulangan matematika di jam pertama, dan aku tak boleh bolos saat ulangan itu, jadi aku memutuskan untuk berangkat kesekolah sendiri sambil berjalan kaki,  Mobil jass Merah tiba – tiba saja menghampiriku, seseorang di dalamnya membuka jendela dan ternyata itu adalah Hu-wan
“ Melati, ayo sini ikut denganku saja “ ajaknya
Aku hanya mengangguk dan bergegas masuk  kedalam mobilnya , aku selalu merasa nyaman dan bahagia jika berada di samping Hu-wan,
“ Kemana Jio, dia tidak sekolah “ tanyanya
“ Aku tak tahu , hari ini dia tak menjemputku , kurasa dia sakit , karena kemarin dia terlihat begitu aneh” jawabku
“ bagaimana kalau nanti kita bersama menengoknya “ ajak Hu-wan sambil memegang tanganku
Jantungku terasa berdetak begitu cepat saat dia memegang tanganku, mulutku tak bisa bicara sepatah katapun , alhasil aku hanya mengangguk, sampai di sekolah dia masih memegang tanganku , menggengamnya dengan erat sampai kami berada di kelas,
“ Bolehkan hari ini aku duduk di bangku Jio “ tanyanya
Aku hanya mengangguk seperti orang bodoh,
“ Mel, saat pertama aku melihatmu, saat kau  menabrakku, apa kau merasa mencuri sesuatu dariku Mel?” tanyanya yang membuatku terkejut
“ Mencuri? Aku tak pernah mencuri apapun darimu Hu-wan, kau menuduhku mencuri barangmu ? “pekikku
“ Iya, saat itu aku kecurian Mel, milikku yang paling berharga telah hilang, dan aku tahu kau lah pencurinya “
“ Kau menuduhku ?” jawabku sambil bergegas berdiri dan hampir saja menamparnya namun dengan cepat dia merangkulku,
“Kau mencuri hatiku Mel, mencurinya saat pertama kali kita bertemu, kau mengambilnya saat menabrakku, aku mencintaimu, maukah kau menjadi Pacarku ?”  tanyanya
Aku benar – benar malu, karena seluruh mata tertuju kepada kami , semuanya terdiam lalu bersorak
“ terima ,ayo terima, terima “ seru mereka
Namun aku melihat Jio  di depan pintu kelas, dia hanya diam, wajahnya pucat, di sandarkannya bahunya pada pintu, dan dia menatapku begitu tajam.
“ Jio” ucapku
Lalu semua mata beralih kepada Jio, dia mengernyitkan alisnya dan pergi meninggalkan kelas
“ Kau menerima cintaku? “ Tanya Hu-wan lagi
“Tunggu sebentar Hu-wan,” jawabku sambil berlari  keluar,
Aku memang menginginkan Hu-wan namun tiba – tiba saja hatiku ingin mencari Jio, aku ingin memastikan bahwa dia baik – baik saja, . Hujan turun semakin deras, dan bel sekolahpun sudah berbunyi namun aku tak dapat menemukan Jio di seluruh penjuru sekolah, akhirnya aku menuju parkir,dan sepeda Jio tak ada disana, aku berlari kedepan gerbang sekolah
“Non Melati, kenapa hujan – hujanan begitu? Tanya tukang kebun sekolahku
“ Pak mamang, bapak lihat Jio tidak?” tanyaku
“ O tadi aden Jio keluar, tadi pak mamang sempat Tanya sama den Jio, dia bilang dia mau pulang sebentar lalu akan kembali ke sekolah lagi, katanya ada buku kimia yang tertinggal, begitu non”
‘Kimia?’ hari ini tak ada pelajaran kimia untuk apa ambil buku kimia’ , pikirku. Tanpa peduli apapun aku keluar dari gerbang sekolah, Aku benar – benar takut sekarang, Jio tak pernah bigini terhadapku, dia pasti tak suka dengan hubunganku dengan Hu-wan,
Aku berlari dan terus berlari mencarinya di tengah guyuran hujan, aku tahu dia pasti berada di halaman belakang Gereja,  Hujan turun begitu lebat ,dan tiba – tiba saja ‘” grubuuuuaak” semuanya hitam , aku tak bisa melihat apapun, namun aku bisa merasakan ada seseorang memelukku dan mendorongku ke pinggir , aku benar – benar tak tahu apa yang terjadi.
Aku dan Jio berbaring di rerumputan yang sangat lebat , Jio tersenyum padaku sambil menggengam tanganku,
“ Jio , kita ada dimana?” tanyaku
“ Kau ada di rumah baruku Mel” jawabnya
“ Rumah barumu, kenapa kau pindah rumah tak memberitahuku, jadi kau tadi terlambat dan tak menjemputku karena kau sedang pindah rumah?”
Jio hanya tersenyum
“ Mel, sekarang belajarlah untuk kesekolah sendiri ya, kau bisa bawa sepedaku kalau kau mau,”
“ Kenapa? Kau membeli sepeda baru juga ? dan tak mau memboncengku lagi ?”
“ Aku tak butuh sepeda untuk kemana – mana sekarang Mel”
“ Kenapa? Kenapa kau seperti mau pergi dariku, apa kau tak mau lagi menjagaku? Bukankah kau sudah berjanji akan menjadi pelindungku selamanya ” ucapku sambil terisak
“ Aku akan selalu menjagamu Mel, sampai kapanpun aku akan menjadi malaikat pelindungmu” ucapnya
Tiba – tiba saja angin berhembus sangat kencang , aku tak dapat melihat apapun, semuanya gelap, namun terasa lebih hangat dari sebelumnya .
Ku buka mataku pelan – pelan, semuanya terasa berat,
“Mel, kamu sudah sadar nak” ucap mamaku sambil mengelus rambutku
“ Mama, “ sahutku, sambil memandang semua orang yang berada di ruangan ini, Papa, mama, Hu-wan, Pak Mamang, semuanya ada
“ Jio, dimana Jio?” teriakku sambil menangis
“ Mama dimana  Jio”. 
Semuanya terdiam tak ada yang menjawab pertanyaanku, aku teringat akan mimpi yang kualami, Jio bilang  tak butuh sepeda lagi untuk pergi kemana – mana, dan itu artinya , Jio tak butuh semua yang ada di dunia ini, karena sepeda itu adalah dunianya .
“ Jio baik – baik saja kan “ teriakku, sambil menagis, ku tarik jarum infus yang bertengger di tanganku, aku benar – benar seperti orang gila sekarang
“ Katakan dia baik – baik saja,kalau kalian tak mengatakannya aku yang akan cari tahu sendiri” teriakku lagi
“ tenang nak , tenang sayang , Jio, Jio “
“ Jio sudah meninggal, dialah yang menyelamatkanmu , dia membiarkan dirinya yang tertabrak mobil untuk menyelamatkanmu” sahut Hu-wan.
Tubuhku terasa lemas, aku tak bisa bernafas, aku tak mampu lagi berdiri, Jio, sahabatku yang kusayang , mempertaruhkan nyawanya untukku, karena aku dia meninggal, karena aku . Karena aku.
“Mel, ini surat Jio untukmu, sebelum meninggal dia memberikan kertas ini kepada Pak Mamang yang menjadi saksi kecelakaan itu”.
Ku baca kata demi katanya yang membuat air mataku tak berhenti mengalir
Text Box:    Dear Melati( sahabatku tercinta )
Sebelum kau baca suratku, berjanji dulu kepadaku, kau takan manangis, Janji ?
Mel, aku akan selalu menjadi malaikat pelindungmu, bersamamu selalu dalam hatimu, aku tak apa – apa Mel, dan aku senang kau bersama Hu-wan, kau tak usah menghawatirkan aku lagi , aku akan bahagia di rumah baruku , Sepeda kesayanganku, aku titip padamu ya, jaga baik – baik, jangan sampai lecet, . Hapus air matamu itu, aku tak suka di tangisi, kau kan sudah janji tak menangis, kalau kau manangis , lipat saja suratku lagi. tersenyumlah Mel, kau akan terlihat cantik saat tersenyum, hehehe.
Satu lagi Mel, aku tak pernah mampu mengatakan ini padamu, aku memang merasa kesal saat Hu-wan nyatakan cinta padamu, aku kesal saat kau bilang kau mencintai Hu-wan, karena aku tak berani melepasmu Mel, aku sangat mencintaimu, namun kini aku yakin kalau Hu-wan bisa mencintaimu lebih dari aku.
Hapus lagi air matamu itu, … kalau kau menangis terus Hu-wan akan meninggakkanmu ,karena kau akan terlihat jelek.
Sudah ya Mel, ku rasa Yesus sudah menungguku di rumah baruku,  aku harus pergi ,  dan aku akan tetap menjagamu dan Menjadi Malaikat pelindungmu dimanapun dan kapanpun.
Selamat tinggal sahabtku tercinta.
                                                                              Jio……….
Aku tak tahu harus bagaimana lagi, semuanya terasa pengap, aku tak bisa bernafas, perlahan aku berdiri mamandangi hujan yang turun titik demi titik.

“ Mel, kau sudah siap untuk ke Gereja?”
“ Tentu saja, karena hari ini tanggal 15 september 2011, Jio pasti sudah menungguku disana Hu-wan.”
Gereja dan halaman belakang gereja kini menjadi tempatku untuk selalu bertemu dengan Jio, Sahabatku tercinta dan sekaligus My Guardian Angel.


THE END