Yenny Lyzna's Blogs
dream

menggapai mimpi
Sabtu, 26 April 2014
sebuah rasa yang dinamakan "Cinta"
Jumat, 29 November 2013
Senin, 11 November 2013
MY SHORT STORY about me ,him n other
Sabtu, 15 Desember 2012
Minggu, 27 Mei 2012
Corporate Social Responsibility
Rabu, 11 April 2012
REMAJA BALI DI TENGAH HINDU SAAT INI
Kemajuan peradaban manusia dewasa ini melahirkan pemikiran dan sikap – sikap baru. Nilai – nilai modernisasi ada yang bersifat positif dan negative. Nilai – nilai positif biasanya etoskerja, kedisiplinan, profesionalisme dan sebagainya .sedangkan nilai –nilai negative contohnya hedonisme, materialisme, konsumtif, individualistic , permisif dan sebagianya
Nilai – Nilai modernisasi biasanya lebih cepat berproses di kalangan remaja . sebagai generasi yang baru tumbuh, biasanya remaja – remaja lebih cepat menerima hal – hal yang baru dari pada generasi tua . Masyarakat bali merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari peradaban dunia , Globalisasi yang masuk membawa pengaruh besar kepada tantanan kehidupan sosial , budaya dan ekonomi bali, apalagi bagi remaja – remaja kita kini yang telah ikut tergerus dan terseret dalam arus globaliasasi. Kontak serta interaksi social yang secara intens kepada kaum wisatawan dengan tidak disertai kepada kepribadian yang dewasa telah mengubah sebagian presepsi dari remaja – remaja kita kini terhadap norma atau nilai – nilai yang di pegang sebelumnya. Yang paling memprihatinkan dewasa ini adalah tentang seks bebas di kalangan remaja, bagi remaja kita sekarang seks bukanlah lagi sebagai hal yang tabu, bahkan di atara mereka ada yang berkata bahwa seks sudah menjadi makanan sehari – hari. Yang jelas – jelas itu adalah tindakan yang bertentangan dalam ajaran agama dan dapat merugikan remaja itu sendiri. Banyak sekarang kita jumpai remaja – remaja yang putus sekolah yang di sebabkan karena hamil di luar nikah , dan banyak pula kita jumpai dalam acara pernikahan kalau si wanita sudah hamil duluan dan ironisnya lagi longgarnya kehidupan social masyarakat Bali ( khususnya di kalangan generasi muda) semakin di langgeng kan oleh situasi pranata – paranata tradisional yang ada , Institusi desa pekraman sebagai institusi desa pekraman tidak lagi berfungsi mencegah terjadinya praktik seks bebas dan kehamilan di luar nikah di kalangan remaja. Begitupun dengan institusi kegamaan PHDI, yang sesungguhnya di harapkan sebagi pemberdayaan umat dalam penguatan karakter dan kepribadian generasi muda yang berbasis dengan ajaran – ajaran agama.
Perilaku generasi muda di bali kini semakin memprihatinkan , kondisi ini dapat di lihat di kota – kota besar dan daerah – daerah pariwisata, namun bukan hanya di kota – kota besar saja yang seperti ini , bahkan sekarang para remaja di plosok – plosok desapun sudah terpengaruh dengan seks bebas, akibat perkembangan globalisasi secar negative. Gencarnya serangan teknologi saat ini, menimbulkan dampak negatif terhadap remaja, sebagai produk bangsa dinilai masih sangat rentan. Penguasaan teknologi yang tidak diimbangi dengan kebutuhan rohani, mulai mengikis satwika para yowana Bali. “Kebanyakan remaja Bali masih belum bisa menyeimbangkan antara teknologi dengan kebutuhan rohani. Itu yang membuat mereka mudah menyalah gunakan pemanfaatan teknologi,
Saat inilah seharusnya bali kembali menekankna ajaran – ajaran agama di dalam masyarakat terutama dalam kehidupan remaja, karena Agama merupakan pegangan hidup kita . dan pendidikan agama harus kita tanamkan sejak kecil dari ruang lingkup keluarga hingga sekolah dan masyarakat , diisinilah peran penting organisasi-organisasi keagaaman utamanya bagi remaja Hindu. Forum Hindu merupakan salah satu wadah bagi remaja Bali untuk lebih mendalami agama Hindu. Atas dasar keyakinan yang sama, mereka bersama-sama mempertahankan kebudayaan Bali. Tengok saja FPMHD, yang merupakan salah satu forum Hindu gagasan mahasiswa Unud. Saat ini mereka tengah gencar kembali menghidupkan sifat satwika remaja Bali. Berbagai kegiatan mereka lakukan untuk kembali memunculkan kembali sifat satwika remaja Bali. Diantaranya adalah bazaar yang difungsikan untuk mempererat kekeluargaan, DSP (Dharma Santi Penyepian), Gema Bakti Saraswati, Peperuman agung, DPA (Dharma Pasraman Anggota), DPO (Dharma Pasraman Organisasi) dan beberapa kegiatan lain. ”Kegiatan-kegiatan ini adalah salah satu cara yang dapat kami lakukan untuk memumbuhkan sifat satwika remaja. Zaman inikan sudah tua, jadi harus didampingi dengan sifat satwika, sehingga saat nanti anak – anak itu tumbuh remaja , mereka akan menjadi remaja yang paham akan apa yang harus mereka lakukan, remaja yang paham akan norma dan perbuatan susila.
Senin, 12 Maret 2012
Langganan:
Postingan (Atom)